Kenapa harus menanam jahe indoor?
Bagi yang suka memasak tentu sudah biasa dengan yang namanya jahe karena jahe merupakan bahan masakan yang populer yang biasa untuk menumis atau memasak makanan lainnya. Selain itu jahe juga digunakan untuk obat-obatan herbal yang mudah kita buat.
Walaupun saat ini jahe banyak tersedia di pasaran, namun apakah terjamin kualitasnya? atau cara tanam yang digunakan sudah baik atau tidak sehingga jahe yang kita konsumsi itu terjamin manfaatnya? Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa jahe yang ada di pasaran itu buruk, namun alangkah baiknya demi kesehatan kita menanam jahe itu sendiri supaya jahe yang kita dapatkan segar dan terjamin.
Menanam jahe tidak harus membutuhkan lahan yang luas, banyak cara menanam jahe dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan media yang sederhana di dalam ataupun di luar ruangan. Diantaranya adalah sebagai berikut yang saya sunting dari wikihow.com dan herbgardens.about.com.
Persiapan
Menanamm jahe tidak berbeda dengan tumbuh ramuan lain. Anda perlu membeli akar atau rimpang terbaik, gemuk, jahe yang berkulit halus adalah yang terbaik. Jangan gunakan yang terlihat kurus dan layu karena itu menunjukkan bahwa akar telah disimpan terlalu lama dan telah menjadi tua.
Rendam rimpang jahe dalam air hangat selama satu malam. Setelah direndam, gunakan pot yang mempunyai drainase yang baik dan isi dengan pot tanah. Saya menganjurkan dengan menggunakan kompos yang dicampur dengan tanah.
Penanaman
Potong direndam jahe Anda menjadi beberapa potongan, yang memungkinkan adanya beberapa benjolan/ tunas per potongnya. Lalu tanam 2 atau 3 rimpang jahe ke dalam pot sedalam permukaan tanahnya saja dan beri jarak per rimpangnya serta tutupi dengan tanah, tipis saja agar saat memeriksa pertumbuhannya tidak perlu menggalinya. Dan tentunya jangan lupa untuk menyirami dengan air secukupnya.
Letakkan pot tadi di ruangan atau tempat yang masih terkena sinar matahari dan suhunya antara 23-30 °C, suhu yang rendah dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan jahe, jadi hindari penempatan jahe pada suhu yang rendah.
Bagi yang suka memasak tentu sudah biasa dengan yang namanya jahe karena jahe merupakan bahan masakan yang populer yang biasa untuk menumis atau memasak makanan lainnya. Selain itu jahe juga digunakan untuk obat-obatan herbal yang mudah kita buat.
Walaupun saat ini jahe banyak tersedia di pasaran, namun apakah terjamin kualitasnya? atau cara tanam yang digunakan sudah baik atau tidak sehingga jahe yang kita konsumsi itu terjamin manfaatnya? Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa jahe yang ada di pasaran itu buruk, namun alangkah baiknya demi kesehatan kita menanam jahe itu sendiri supaya jahe yang kita dapatkan segar dan terjamin.
Menanam jahe tidak harus membutuhkan lahan yang luas, banyak cara menanam jahe dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan media yang sederhana di dalam ataupun di luar ruangan. Diantaranya adalah sebagai berikut yang saya sunting dari wikihow.com dan herbgardens.about.com.
Persiapan
Menanamm jahe tidak berbeda dengan tumbuh ramuan lain. Anda perlu membeli akar atau rimpang terbaik, gemuk, jahe yang berkulit halus adalah yang terbaik. Jangan gunakan yang terlihat kurus dan layu karena itu menunjukkan bahwa akar telah disimpan terlalu lama dan telah menjadi tua.
Rendam rimpang jahe dalam air hangat selama satu malam. Setelah direndam, gunakan pot yang mempunyai drainase yang baik dan isi dengan pot tanah. Saya menganjurkan dengan menggunakan kompos yang dicampur dengan tanah.
Penanaman
Potong direndam jahe Anda menjadi beberapa potongan, yang memungkinkan adanya beberapa benjolan/ tunas per potongnya. Lalu tanam 2 atau 3 rimpang jahe ke dalam pot sedalam permukaan tanahnya saja dan beri jarak per rimpangnya serta tutupi dengan tanah, tipis saja agar saat memeriksa pertumbuhannya tidak perlu menggalinya. Dan tentunya jangan lupa untuk menyirami dengan air secukupnya.
Letakkan pot tadi di ruangan atau tempat yang masih terkena sinar matahari dan suhunya antara 23-30 °C, suhu yang rendah dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan jahe, jadi hindari penempatan jahe pada suhu yang rendah.
Perawatan
Jaga tanaman jahe anda pada kondisi lingkungan yang tepat dengan menjaga kelembaban udara dan menyiraminya secara teratur untuk memastikan bahwa jahe yang kita tanam tidak mengering yang juga akan menghambat pertumbuhannya. Tanah harus tetap lembab namun tidak basah atau terlalu banyak air. Ingatlah untuk menjaga jahe Anda berdrainase baik untuk menghindari pembusukan rimpang.
Salah satu trik untuk menjaga kelembaban tinggi dan memastikan drainasenya baik, adalah dengan menempatkan pot Anda diatas tempat atau nampan yang berisi batu-batu kecil . Hindari kondisi nampan yang penuh air. Dengan cara ini air yang menetes bekas siraman dan jatuh kenampan tadi akan menguap ke atas atau pot dan akan menambahkan kelembaban pot tersebut. Walaupun terlihat rumit tapi hal ini sangat baik bagi pertumbuhan jahe.
Tidak hanya kelembaban, walaupun di dalam pot penyiangan juga perlu dilakukan, jahe juga menyukai lingkungan yang hangat dengan menjaga suhu dalam ruangan Anda setidaknya 25 °C . Jangan baranggapan bahwa meletakkan tanaman jahe di jendela yang cerah akan baik. Untuk membuat keadaan menjadi lebih baik, jahe juga suka sinar matahari parsial, jadi jahe tidak terlalu membutuhkan cahaya matahari secara langsung.
Pemanenan
Pemanenan untuk jahe gajah atau jahe yang putih besar yang biasa untuk bahan masakan biasanya dapat dipanen mulai usia 8 bulan namun tergantung kebutuhan juga, ada yang mengkonsumsi pada saat usia 4 bulan untuk dijadikan jus jahe yang merupakan minuman sehat dari jahe.
Namun jika untuk keperluan memasak dapat digunakan seperlunya dan kapan saja, dan ingat setelah di panen sisakan rimpangnya untuk di tanam lagi supaya penanamannya berkelanjutan untuk menjaga stok jahe kita. Jangan khawatir jika tanaman jahe tersebut terlalu lama tidak dipanen karena beberapa jenis tanaman jahe akan mengeluarkan bunga jahe yang indah dan memiliki aroma khas.